Ini rekaman wajah-wajah lama:
Back to SMPN Bogem Angk 1980
Jumat, 26 November 2010
Kompilasi Renungan Susyati yg dihimpun oleh Samuel Becket
Sahabat, mendokumentasikan percik-percik wisdom akan memberi kesempatan untuk teman-teman yg lain belajar, menyetujui atau mengajukan antitesanya, dengan harapan diperoleh sintesa yg bermanfaat. Berikut dialog 2 kawan kita yg dikompilasi oleh ki Sableng (tidak dilakukan editing kecuali hanya pembetulan penulisan nama Susyati yg kadang kuranng atau kelebihan huruf):
Samuel Becket Wahai temen-temen, hari ini aku belajar dari seorang temen kecilku yang bernama Susyati Wardoyo, aku tadinya hanya kenal beliau sebagai Susi kecil tengil yang suka usil ternyata belia juga mempunya sisi lain yang menarik, sangat humanis dan kata-katanya sangat bijak ,aku harap temen-temen bisa menoleh lebih dalam ke Su...si yang mempunyai kedalaman jiwa selain badan tentunya yang sudah
Samuel Becket Renungan Susyati 26 Nov 2010 17.00
belajar menjalani apapun apa adanya...... mengharap berlebihan hanya berbuah kekecewaan........ dan kekecewaan itu mendekam di kepala kita selamanya.....
Kamis, 25 November 2010
Susunan Pengurus Alumni SMPN Bogem Angk 1980
Berdasarkan rapat anggota pada tanggal 17 Oktober 2010 di Garden Resto, Pathuk, Gunung Kidul
Penasehat : Edi Suryono
Ketua : Sudadi Ahmad
Wakil Ketua : Yanto Subiyantoro
Sekretaris : Endang Mulatsih
(vacant)
Bendahara : Erni Hastuti
Akomodasi & Humas : Sri Wulandari
Entertainment : Sartono
Setyo Purwanto
Aris Pranowo Ibnu Hadi
Koordinator Wilayah:
1. Solo : Edy Sasongko
2. Yogya : Muh. Moeslich
3. Klaten : Sumarno
4. Jakarta : Arfan Yudhanto
5. Bandung : Yuli Rejito
Kita masih belum punya sekretaris pengganti mbak Watik. Ada saran?
Rabu, 24 November 2010
To Merapi with Love
Teman-teman alumni SMPN Bogem Angk 1980 semuanya. Pada tanggal 4 November 2010, sesuai amanat yg dipercayakan oleh teman-teman semua, kami berenam Sartono, Setyo Purwanto (Antok), Sumarno, Aris Pranowo IH (Wowok), Yanto Subiyantoro dan Sudadi Ahmad, telah menyalurkan bantuan ke pengungsi Merapi dari desa Sangup dan Jemowo, kec. Musuk, Boyolali. Ke dua desa ini masih minim bantuan karena lokasinya yang terpencil dan juga tidak ada liputan pers di sana. Tidak ada posko LSM maupun partai-partai. Bahkan akses informasi pun masih terbatas. Ketika kami sampai di balai desa Jemowo, saat itu koordinator di sana sedang rapat untuk memutuskan apakah pengungsi harus dipindahkan lagi dari tempat tersebut atau tidak. Belum ada informasi yg diterima dari pihak yg berkompeten, meskipun lokasi pengungsian tersebut hanya berjarak 10 km dari Merapi.
Bersama pengungsi dari desa Sangup berfoto di posko SD Jemowo, Musuk, Boyolali
Balai desa Jemowo, Musuk, Boyolali
Perjalanan menuju Jemowo, yang penuh dengan debu vulkanis
Bantuan yang kita berikan berupa beras, bumbu-bumbu dapur, pakaian pantas, obat tetes mata, perlengkapan mandi, minyak telon, minyak kayu putih, alat-alat tulis dan lain-lain. Semuanya kita beli dari dana yang terkumpul di bendahara Erni Hastuti sebesar Rp 3.550.000,- Di samping itu ada juga bantuan barang dari mbak Endang Mulatsih berupa kerudung, alat-alat tulis, dll. Terima kasih juga kepada mbak Tutik (hastuti Widayati) dan mbak Ning (Wahyuni Estiningsih) yang telah berkeliling untuk menemui teman-teman guna mengumpulkan dana, sampai kaki mbak Ning bengkak. Terima kasih juga untuk mas Sartono yang telah menyediakan tempat untuk repacking. Kepada mas Setyo Purwanto yang menyalurkan bantuan dari alumni SMA Teladan dan SMA Kalasan bareng-bareng kita. Kepada mas Sumarno, mas Yanto Subiyantoro dan mas Wowok (Aris Pranowo Ibnu Hadi) yang telah meluangkan waktunya untuk keperluan distribusi bantuan. Spesial kepada teman-teman yang telah menyalurkan dana, khusuk berdoa untuk keselamatan kita, ikhlas memohon untuk kebaikan semua pengungsi, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Kita semua berharap bencana ini segera berakhir dan para pengungsi dapat segera kembali ke rumah masing-masing serta beraktivitas seperti biasanya. Semoga Tuhan memberkati dan menerima amal kebaikan kita semua. Amiin.
Catatan akhir:
Kita menyalurkan bantuan pada hari Kamis tg 4 Nov 2010, pada saat zone aman di Boyolali masih 10 km dan di Yogya 15 km. Pada sore harinya, zone aman sudah menjadi 15 km di Boyolali dan 20 km di Yogya. Pada sore hari itu, pengungsi di Jemowo berpindah mengungsi ke Jatinom.
Pada Jumat pagi tgl 5 Nov 2010, Teman kita Erni Hastuti dan Setyo Purwanto malah harus menjadi relawan di posko gedung serbaguna Tlogo, Prambanan, Klaten. Tergopoh-gopoh kedua teman kita menyambut dan melayani para pengungsi yang totalnya mencapai 1000 orang.
Mbak Umar Wikan Timur yang pada hari Kamis juga membantu kita dengan pengadaan beras, pada malam Jumat itu juga mengungsi ke rumah mbak Watik (Christina Maria Prasetyowati) di Kalasan.
Habis membantu kita jadi perlu dibantu. Tuhan, kamu bercanda aja deh!
Perjalanan Waktu
Sahabat alumni SMPN Bogem Angk 1980,
Rentang waktu 27 tahun sudah kita dipisahkan jarak dan waktu. Kini waktunya kita untuk bertemu kembali, menggali cerita dan peristiwa, menuai hikmah dari semua perjalanan panjang para sahabat.
Kita menyebut diri kita sebagai angkatan 1980, karena kita masuk di SMPN Bogem pada tahun 1980 dan lulus tahun 1983. Ada yg masuk satu tahun sebelum kita, tetapi lulus bersamaan. Ada juga yang masuk bersamaan dan lulus setahun kemudian. Tidak apa-apa. Semua itu kita anggap saja angkatan yang sama dengan kita.
Sudah dua kali kita mengadakan pertemuan. Kita tidak menyebut sebagai reuni karena memang masih terbatas yang ikut berkumpul. Dan sifatnya betul-betul baru untuk saling mengenal kembali. Wajah-wajah yang dulu imut-imut dan akrab, tiba-tiba saja terasa asing dan tak dikenali dalam sekejap pandang. Baru setelah mengerahkan daya ingat yg mulai melemah, satu demi satu sahabat lama itu, kita kenali kembali wajah, senyum dan renyah tawanya.
Dalam sebuah kehidupan apa arti sebuah kesuksesan? Apakah dari harta yang kita kumpulkan? Sahabat SMPN Bogem 1980 tidak berpendapat demikian. Seorang disebut sukses apabila ia punya banyak sahabat yang meyayangi dan disayangi dengan setulus hati, yang ikhlas berbagi dalam suka dan duka.
Oleh karena itu sahabat semua, mari kita kembali kepada kepolosan bocah kita seperti kala SMP dulu, di mana status dan jabatan bukan alasan kita berteman. Siapapun atau apapun Anda sekarang, tanggalkan semua status Anda dan hanya sematkan dalam diri dan hati sebagai alumni SMPN Bogem.
Selamat bertemu dan berinteraksi kembali: Tidak ada dendam dan sakit hati. Berkumpul bersama dalam canda maupun duka.
Rentang waktu 27 tahun sudah kita dipisahkan jarak dan waktu. Kini waktunya kita untuk bertemu kembali, menggali cerita dan peristiwa, menuai hikmah dari semua perjalanan panjang para sahabat.
Kita menyebut diri kita sebagai angkatan 1980, karena kita masuk di SMPN Bogem pada tahun 1980 dan lulus tahun 1983. Ada yg masuk satu tahun sebelum kita, tetapi lulus bersamaan. Ada juga yang masuk bersamaan dan lulus setahun kemudian. Tidak apa-apa. Semua itu kita anggap saja angkatan yang sama dengan kita.
Sudah dua kali kita mengadakan pertemuan. Kita tidak menyebut sebagai reuni karena memang masih terbatas yang ikut berkumpul. Dan sifatnya betul-betul baru untuk saling mengenal kembali. Wajah-wajah yang dulu imut-imut dan akrab, tiba-tiba saja terasa asing dan tak dikenali dalam sekejap pandang. Baru setelah mengerahkan daya ingat yg mulai melemah, satu demi satu sahabat lama itu, kita kenali kembali wajah, senyum dan renyah tawanya.
Dalam sebuah kehidupan apa arti sebuah kesuksesan? Apakah dari harta yang kita kumpulkan? Sahabat SMPN Bogem 1980 tidak berpendapat demikian. Seorang disebut sukses apabila ia punya banyak sahabat yang meyayangi dan disayangi dengan setulus hati, yang ikhlas berbagi dalam suka dan duka.
Oleh karena itu sahabat semua, mari kita kembali kepada kepolosan bocah kita seperti kala SMP dulu, di mana status dan jabatan bukan alasan kita berteman. Siapapun atau apapun Anda sekarang, tanggalkan semua status Anda dan hanya sematkan dalam diri dan hati sebagai alumni SMPN Bogem.
Selamat bertemu dan berinteraksi kembali: Tidak ada dendam dan sakit hati. Berkumpul bersama dalam canda maupun duka.
Langganan:
Postingan (Atom)